Kesehatan
Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Kanker ini dapat hadir dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh, yang membuat kanker leher rahim fokus pengamatan menggunakan Pap smear. Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih. Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papillomavirus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. Perawatan termasuk operasi pada stadium awal, dan kemoterapi dan/atau radioterapi pada stadium akhir penyakit. Human papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia. Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun. Namun proses penginfeksian ini seringkali tidak disadari oleh para penderita, karena proses HPV kemudian menjadi pra-kanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala. Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi dini melalui pap smear. Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun.
Kamis, 15 April 2010
Artikel 1
Berita
Jakarta - Banyaknya korban luka-luka akibat bentrok berdarah di Makam Mbah Priok menyebabkan stok darah di RS Koja menipis. Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara hingga kini telah memasok 69 kantong darah."Kami telah memasok 69 kantong darah ke bank darah RS Koja, kemungkinan pasokan stok darah akan terus kita tambah sesuai kebutuhan," ujar Kepala Divisi Humas PMI Pusat, Ria Tahir kepada detikcom, Kamis (15/4/2010). Stok darah ini dipasok PMI melalui Unit Transfusi Darah (UTD) RS Koja.PMI juga akan menyiapkan stok darah tambahan, bila saja dibutuhkan. Apalagi, sejumlah korban yang mengalami luka serius kemungkinan akan dioperasi.Hingga kini, menurut Ria, sejumlah korban luka-luka masih dirawat di RS Koja. Sejumlah relawan PMI sejak bentrokan pecah telah siaga di lokasi. PMI akan kembali menyiapkan 30 relawan untuk siaga di RS Koja.Selain puluhan korban luka-luka, kini ada 7 korban luka serius yang masih ditangani di RS Koja. Tujuh orang ini harus dioperasi karena mengalami luka yang parah. Dari 7 orang ini, 5 orang adalah Satpol PP dan 2 warga.
Jakarta - Banyaknya korban luka-luka akibat bentrok berdarah di Makam Mbah Priok menyebabkan stok darah di RS Koja menipis. Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara hingga kini telah memasok 69 kantong darah."Kami telah memasok 69 kantong darah ke bank darah RS Koja, kemungkinan pasokan stok darah akan terus kita tambah sesuai kebutuhan," ujar Kepala Divisi Humas PMI Pusat, Ria Tahir kepada detikcom, Kamis (15/4/2010). Stok darah ini dipasok PMI melalui Unit Transfusi Darah (UTD) RS Koja.PMI juga akan menyiapkan stok darah tambahan, bila saja dibutuhkan. Apalagi, sejumlah korban yang mengalami luka serius kemungkinan akan dioperasi.Hingga kini, menurut Ria, sejumlah korban luka-luka masih dirawat di RS Koja. Sejumlah relawan PMI sejak bentrokan pecah telah siaga di lokasi. PMI akan kembali menyiapkan 30 relawan untuk siaga di RS Koja.Selain puluhan korban luka-luka, kini ada 7 korban luka serius yang masih ditangani di RS Koja. Tujuh orang ini harus dioperasi karena mengalami luka yang parah. Dari 7 orang ini, 5 orang adalah Satpol PP dan 2 warga.
Langganan:
Postingan (Atom)